Kamu pikir seblak biasa itu pedas? Tapi tunggu dulu, Seblak Jeletet ini bukan main-main panasnya. Berada di kawasan Cihampelas, tempat ini selalu ramai, mulai dari pagi hingga malam.
Namun, pecinta tantangan wajib coba dari level 5 ke atas. Kikil, ceker, sosis, dan makaroni semua nyatu dalam kuah merah yang menyala. Tak hanya menggoda, tapi juga bikin ketagihan sejak seruput pertama.
Untuk soal harga? Mulai dari Rp10 ribuan saja, kamu sudah bisa megap-megap bahagia. Faktanya, banyak yang datang bukan cuma sekali—karena rasanya memang bikin kecanduan.
Sekali coba, bisa dipastikan kamu akan balik lagi sambil bawa temen satu kampung. Dengan kata lain, inilah bukti bahwa kuliner jalanan di Bandung itu lebih dari sekadar pengganjal lapar.
Kuliner Bandung Murah Nasi Kalong Dago: Malam Makin Menggoda
Kalau lapar tengah malam melanda, Nasi Kalong adalah jawabannya. Bukan tanpa alasan, tempat ini buka dari sore sampai dini hari, jadi surga para nocturnal food hunter.
Nasinya unik, berwarna hitam karena dimasak pakai kluwek dan bumbu rempah rahasia. Selain nasinya, kamu bisa pilih lauk seperti ayam madu, paru, dan tahu goreng renyah.
Soal harga pun tak perlu khawatir, sekitar Rp20 ribuan untuk satu porsi komplit. Antrian panjang tiap malam jadi bukti betapa nagihnya makanan di sini.
Tidak hanya dari sisi rasa, tapi juga sensasi makan malam dengan vibe Dago yang sejuk dan santai. Lampu temaram, meja kayu panjang, dan aroma rempah mengisi udara dingin Bandung.
Baca juga artikel lainnya yang ada pada situs kami https://ozzysapizzamenu.com.
Nasi Kalong bukan kuliner biasa. Sebaliknya, ia adalah ritual malam yang wajib dicoba. Buat yang baru pertama, siapkan diri untuk jatuh cinta sejak suapan pertama.
Cuanki Serayu: Kuah Hangat Penyelamat Hati
Di Bandung, cuanki bukan sekadar camilan. Lebih dari itu, ini adalah bentuk cinta dalam mangkuk. Cuanki Serayu sudah jadi legenda sejak zaman mahasiswa generasi 90-an.
Porsinya lengkap: bakso, tahu, siomay, batagor, dan pangsit rebus dalam satu sajian. Kuahnya bening, namun gurihnya menggoda dan bikin nyaman di udara dingin Bandung.
Bumbu bawang putih dan seledri langsung nendang sejak seruput pertama. Harga? Masih bersahabat. Sekitar Rp17 ribuan kamu sudah dapat satu mangkuk penuh kenangan.
Tak heran, pengunjungnya campur—dari anak kuliahan sampai bapak-bapak nostalgia rasa masa lalu. Letaknya di Jalan Serayu, dekat pusat kota, gampang dijangkau dari mana saja.
Cuanki Kuliner Bandung Murah ini bukan cuma soal makanan. Sebaliknya, ini adalah nostalgia dan pelukan hangat dalam bentuk kuah. Datanglah saat hujan turun, dan lihat bagaimana satu mangkuk bisa menyelamatkan hari.
Batagor Riri: Garing di Luar, Meleleh di Mulut
Batagor mungkin banyak, namun hanya sedikit yang seistimewa Batagor Riri. Letaknya di Jalan Burangrang, tapi cabangnya sudah merambah ke beberapa titik.
Batagor di sini beda. Kulitnya garing, isiannya padat, dan sambalnya bikin nyess di dada. Kuah kacangnya kental, sedikit manis, gurih, dan ditambah perasan jeruk limo segar.
Satu porsi isi tiga, tapi cukup bikin kenyang sampai sore. Sebagai bonus, mereka juga jual versi frozen yang bisa dibawa pulang.
Harganya? Tetap bersahabat, mulai Rp20 ribuan, cocok buat semua kalangan. Banyak food vlogger nasional mampir dan mengakui kualitas rasa Batagor Riri.
Lotek Kalipah Apo: Sayur Pun Bisa Menggoda
Kalau kamu pikir sayur itu membosankan, maka jelas kamu belum kenal Lotek Kalipah Apo. Tempat ini sudah eksis sejak tahun 1950-an dan tetap eksis sampai sekarang.
Ada lontong lembut, tahu, dan kerupuk sebagai pelengkap nikmat. Harganya murah meriah, mulai Rp18 ribuan untuk porsi besar yang bikin kenyang.
Pelanggan setianya dari lintas generasi—anak muda sampai orang tua semua datang. Bumbu kacangnya terasa tradisional, namun tetap punya karakter kuat yang modern.
Kalau kamu cari makanan sehat tapi tetap nagih, tanpa ragu, ini jawabannya. Di tengah dominasi junk food, Lotek Kalipah Apo muncul seperti penyelamat.
Bonus: Es Duren Pak Aip, Manisnya Gak Pake Bohong
Kalau kamu tim dessert, tentu saja jangan lewatkan Es Duren legendaris ini. Lokasinya di Jalan Tubagus Ismail, dekat kawasan kampus yang ramai anak muda.
Durennya asli, bukan perasa. Daging buahnya tebal dan manis alami. Harga? Masih ramah dompet mahasiswa, mulai Rp15 ribuan saja.
Porsi jumbo cocok buat sharing, tetapi faktanya, biasanya orang pengen habisin sendiri.
Banyak pengunjung datang dari luar kota cuma buat nyicipin langsung. Sensasi dingin dan manisnya cocok banget buat nutup sesi kulineran di Bandung.
Aroma Jalanan Bandung yang Bikin Lapar Lagi
Kuliner Bandung Murah Bandung bukan cuma kota fashion dan kafe estetik. Lebih dari itu, jalan-jalan kecilnya penuh kejutan rasa yang nggak kalah dari restoran mewah.
Dari Cihampelas sampai Dago, dari Setiabudi sampai Braga, semua sudut punya rasa. Kuliner kaki lima di sini bersaing kualitas dan rasa tanpa harus mahal.
Faktanya, bahkan turis luar kota pun sering kelabakan saking banyaknya pilihan. Setiap malam, gerobak-gerobak mulai berjejer dengan aroma yang menggoda hidung.
Lampu jalanan temaram jadi saksi lahirnya kebahagiaan dari sepiring makanan. Bandung menciptakan kelezatan bukan dari kemewahan, melainkan dari kejujuran rasa.
Warung Kecil, Rasa Gede
Banyak kuliner paling enak di Bandung justru datang dari tempat yang tak terduga. Warung kecil di pinggir jalan menyajikan hidangan dengan cinta dan dedikasi tinggi.
Tak perlu dekor mewah, cukup satu piring dengan rasa yang menggugah, orang akan datang dan datang lagi.
Fenomena ini yang membuat Bandung tak pernah kehilangan pengunjung kuliner. Orang Jakarta bahkan rela macet demi mencicipi kelezatan murah meriah ini.
Gak heran, Bandung jadi destinasi wajib food hunter sejati. Makanan enak tak harus mahal—cukup tahu tempat yang tepat, dan kamu akan menang banyak.
